Subneting Kelas C, B dan A (Pembahasan Pelajaran MB-WAN)
SUBNETING
Subnetting merupakan
suatu proses untuk memecah jaringan(IP Address jaringan) menjadi
sub jaringan yang lebih kecil atau metode yang dilakukan untuk membagi
blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address.
Tujuan
Subneting
a.
Untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan sehingga memaksimalkan
penggunaan IP Address.
b.
Mengatasi
masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network,
karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media
fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
c. Meningkatkan security
dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu
network
Istilah Yang Digunakan Dalam Subneting
1. Network Address
Network Address merupakan sebuah alamat IP address yang
dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah
jaringan. Fungsi Network Address yaitu untuk menandai sebuah network agar dapat
dibedakan dengan network yang lain. Network address juga digunakan untuk
mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan
lain.
2. Broadcast Address
Broadcast Address merupakan alamat yang digunakan untuk
mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Broadcast
address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.
Contoh broadcast address seperti siaran
televisi dan radio. Dimana stasiun siaran melakuakan siaran terus menerus tanpa
mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun radio yang memonitoring siaran
tersebut. Dan dapat juga dianalogikan seperti orang yang membagikan kartu ucapan
lebaran kepada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa
penerimanya.
3.
Subnet Mask
Subnetmask merupakan
angka 32 bit binner yang digunakan untuk memisahkan antara Network Identifier
(Net-Id) dengan Host-Id pada jaringan. Net-Id bernilai 1 dan host-Id bernilai
0.
4.
Classless Inter-Domain
Routing (CIDR)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
merupakan bilangan yang
digunakan untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal
192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah "/24" yang
disebut juga dengan
notasi.
5. Host valid
/ IP valid
Host valid / IP
valid
merupakan alamat (IP address) yang dapat digunakan oleh host. Misalnya IP
address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 s/d
192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network
address dan IP address terakhir 192.168.1.255 merupakan broadcast
address
Contoh Soal Subnetting Class C
IP Address :
192.168.1.0/24
Penyelesaiain
IP address :
192.168.1.0/24
Dari contoh soal di
atas, maka dapat dicari:
a. Subnet mask binner =
11111111.11111111.11111111.00000000
b.
Subent mask
decimal = 255.255.255.0
c.
Jumlah subnet
= 2^0 = 1
d.
Jumlah
host/subnet = 2^8 = 256
e.
Jumlah host
valid/subnet = 256 - 2 =254
f.
Blok Pertama:
(total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)
g.
Network
address = 192.168.1.0
h.
Host Valid
atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
i.
Broadcast
address = 192.168.1.255
Pejelasan.
1. Subnet Mask Binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada
IP address yaitu 32 bit, yang terbagi dari 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8
bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang
digunakan pada soal menggunakan /24 (notasi 24). Maka didapatkan
Subnetmask binner
11111111.11111111.11111111.0000000
2. Subnet Mask Desimal (SM Desimal)
Subnet mask desimal
merupakan konversi dari subnet mask binner. Subnet mask binner adalah
11111111.11111111.11111111.00000000, maka subnet decimal yang didapatkan yaitu
255.255.255.0
3. Jumlah subnet
Karena sebnetting ini
dilakukan pada kelas C, maka NET ID adalah tiga oktet pertama dan satu
oktet terakhir merupkan HOST ID.
Untuk
menetukan jumlah blok pada sebuah IP address yaitu jumlah bit 1
pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip
address tersebut adalah 2^0 = 1.
4. Jumlah host/subnet
Cara penghitungan
jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah subnet. Untuk mencari
jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner
diatas.
Karena pada SM BInner
tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.
5. Jumlah Host valid/subnet atau IP Valid/subnet
Jumlah total range IP
address diatas adalah 256 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255; Untuk
menentukan IP valid, maka Jumlah Host - 2 (network address dan broadcast
address). Jadi Karena pada ip address terdapat 3 jenis address, yaitu network
address, broadcast address, dan IP valid.
Maka IP address
tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 192.168.1.0 sebagai network address,
192.168.1.255 sebagai broadcast address, dan yang menjadi range IP valid adalah
192.168.1.1 s/d 192.168.1.254;
Contoh Soal dan Pembahasan Subnetting IP
Address Kelas C, B dan A
A.
Subnetting
kelas C
IP address yang disubnetting yaitu
192.168.10.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Subnet = 2^2 = 4
Jumlah host/subnet = 2^6 = 64
Jumlah host valid/subnet = 64-2 = 62
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Subnet = 2^2 = 4
Jumlah host/subnet = 2^6 = 64
Jumlah host valid/subnet = 64-2 = 62
Tabel IP Address
192.168.10.0/24
No
Subnet
|
Network
Address
|
Host
Valid
|
Broadcast
Address
|
1
|
192.168.10.0
|
192.168.10.1 s/d
192.168.10.62
|
192.168.10.63
|
2
|
192.168.10.64
|
192.168.10.65 s/d
192.168.10.126
|
192.168.10.127
|
3
|
192.168.10.128
|
192.168.10.129 s/d
192.168.10.190
|
192.168.10.191
|
4
|
192.168.10.192
|
192.168.10.193 s/d
192.168.10.254
|
192.168.10.255
|
Penjelasan dari cara perhitungan
diatas:
a.
Subnet mask
binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
b.
Subnet mask
decimal (SM Decimal)Subnet mask desimal merupakan konversi
dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah
11111111.11111111.11111111.11000000, maka subnet decimal
255.255.255.192;
c.
Jumlah
subnet
Karena sebnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan satu oktet tersisa merupkan HOST ID. Untuk menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
Karena sebnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan satu oktet tersisa merupkan HOST ID. Untuk menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
d.
Jumlah
host/subnet
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
e.
Jumlah Host
valid/subnet atau IP Valid/subnet
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).
B.
Subnetting
kelas B
IP address yang akan kita subnetting
adalah 172.16.0.0/18
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000
(255.255.192.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara
perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4
subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y, dimana y
adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi
jumlah host per subnet adalah 2^14 = 16384 Host/subnet
Jumlah host yang valid/subnet = 2^y – 2
= 16382 Host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64.
Tabel IP Address 172.16.0.0/18
No
Subnet
|
Network
Address
|
Host
Valid
|
Broadcast
Address
|
1
|
172.16.0.0
|
172.16.0.1 s/d
172.16.63.254
|
172.16.63.255
|
2
|
172.16.64.0
|
172.16.64.1 s/d
172.16.127.254
|
172.16.127.255
|
3
|
172.16.128.0
|
172.16.128.1 s/d
172.16.191.254
|
172.16.191.255
|
4
|
172.16.192.0
|
172.16.192.1 s/d
172.16.255.254
|
172.16.255.255
|
Penjelasan dari cara perhitungan
diatas:
a.
Subnet mask
binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /18. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11000000.00000000
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /18. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11000000.00000000
b.
Subnet mask
decimal (SM Decimal)Subnet mask desimal merupakan konversi
dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah
11111111.11111111.11000000.00000000, maka subnet decimal
255.255.192.0;
c.
Jumlah
subnet
Karena sebnetting ini dilakukan pada
kelas B, maka yang merupakan NET ID adalah dua oktet pertama dan dua oktet lagi
merupkan HOST ID. Untuk menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah
jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID terdapat 2 buah angka 1, maka
jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
d.
Jumlah
host/subnet
Cara penghitungan jumlah host ini
merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host,
yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada
SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64
.
e.
Jumlah Host
valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).
C.
Subnetting
kelas A
IP address yang akan kita subnetting
adalah 10.0.0.0/11
Analisa: 10.0.0.0/11berarti kelas A,
dengan Subnet Mask /11 berarti
11111111.11100000.00000000.00000000
(255.224.0.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara
perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^3 = 8
subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y, dimana y
adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi
jumlah host per subnet adalah 2^21= 2097152 host
Jumlah Host yang valid/subnet
2^y – 2 => 2^21-2 = 2097150 Host
Blok Subnet = 256 – 224 =.32
Tabel IP Address 10.0.0.0/11
No
Subnet
|
Network
Address
|
Host
Valid
|
Broadcast
Address
|
1
|
10.0.0.0
|
10.0.0.1 s/d
10.31.255.254
|
10.31.255.255
|
2
|
10.32.0.0
|
10.32.0.1 s/d
10.63.255.254
|
10.63.255.255
|
3
|
10.64.0.0
|
10.64.0.1 s/d
10.95.255.254
|
10.95.255.255
|
4
|
10.96.0.0
|
10.96.0.1 s/d
10.127.255.254
|
10.127.255.255
|
5
|
10.128.0.0
|
10.128.0.1 s/d
10.159.255.254
|
10.159.255.255
|
6
|
10.160.0.0
|
10.160.0.1 s/d
10.191.255.254
|
10.191.255.255
|
7
|
10.192.0.0
|
10.192.0.1 s/d
10.223.255.254
|
10.223.255.255
|
8
|
10.224.0.0
|
10.224.0.1 s/d
10.255.255.254
|
10.255.255.255
|
Semoga bermanfaat...
0 Response to "Subneting Kelas C, B dan A (Pembahasan Pelajaran MB-WAN)"
Post a Comment
Silahkan Kirim Komentas yang membangun,,,tidak mengandung SARA